Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aqidah, Sebuah Keimanan yang Teguh

Aqidah, Sebuah Keimanan yang Teguh
Image by freepik

Istilah aqidah tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim. Meski merupakan sebuah istilah yang lekat dengan ajaran agama Islam, namun istilah aqidah sudah jamak diketahui oleh masyarakat secara umum.
 
Kata aqidah, umumnya diikuti oleh kata akhlak sehingga menjadi satu kesatuan frasa aqidah akhlak.
 
Aqidah akhlak merupakan sebuah cerminan perilaku seorang manusia, khususnya pemeluk agama Islam. Persoalan mengenai aqidah dan akhlak juga telah diakui dalam kurikulum pendidikan nasional, dengan adanya Mata pelajaran Aqidah-Akhlak yang memiliki tujuan untuk:

  • Dengan metode pelajaran tertentu diharapkan aqidah bisa tumbuh dan berkembang.
  • Sebagai perwujudan nyata dari ajaran serta nilai-nilai dalam aqidah Islam, diharapkan bisa menjadikan manusia Indonesia yang memiliki akhlak mulia dalam kehidupan baik secara individu dan sosial kemasyarakatan.

Pengertian Aqidah

Aqidah merupakan sebuah konsep kepercayaan dalam ajaran agama Islam. Dalam ajaran agama Islam, aqidah berarti iman.
 
Aqidah merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Arab yakni “al aqdu” yang memiliki arti sebuah ikatan yang kuat.

Kata aqidah, umum digunakan dalam ajaran agama Islam. Akan tetapi istilah ini juga secara umum dipakai oleh ajaran agama diluar Islam, contohnya aqidah nasrani, aqidah yang lurus, dan aqidah yang sesat. 

Secara umum, aqidah adalah sebuah ilmu yang mengajarkan tentang keimanan terhadap sebuah hal yang pasti kebenarannya.
 
Lebih spesifik mengenai aqidah dalam ajaran agama Islam, terdapat istilah aqidah Islamiyyah, yang mengandung arti keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah, dengan melaksanakan segala kewajiban sebagai makhluk ciptaan-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya.
 
Dalam ruang lingkup agama Islam, aqidah Islamiyah membahas hal-hal berikut ini:

  • Keimanan terhadap Allah Swt
  • Keimanan terhadap Malaikat-malaikat Allah
  • Keimanan terhadap kitab-kitab Allah
  • Keimanan kepada para Nabi dan Rasul Allah
  • Keimanan terhadap hari kiamat
  • Keimanan terhadap Qodho dan Qodar Allah

Dalam ajaran agama Islam, aqidah merupakan sebuah keyakinan terhadap perkara-perkara yang terdapat dalam rukun iman.
 
Rukun iman sendiri meliputi keyakinan kepada Allah, keyakinan pada malaikat-Nya, keyakinan pada kitab-kitab suci-Nya, keyakinan pada rasul-Nya, keyakinan pada hari akhir, serta keyakinan terhadap takdir yang baik maupun yang buruk.

Kedudukan Aqidah dalam Islam

Aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ajaran agama Islam. Ajaran aqidah Islam hanya diambli dari Al-quran dan sunnah rasul. Aqidah merupakan bagian terpenting yang menjadi dasar pelaksanaan ibadah dan akhlak.
 
Aqidah yang teguh dan kokoh bisa menghindarkan kaum muslimin dari perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt. Aqidah juga merupakan landasan bagi tegaknya agama Islam dan diterima atau tidaknya amal perbuatan seorang muslim.
 
Melihat perannya yang teramat penting terhadap kokoh atau rapuhnya ajaran agama, maka para nabi dan rasul memprioritaskan pengajaran aqidah dalam setiap dakwah.
 
Nilai aqidah atau keimanan pertama kali diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw di Mekah. Bukanlah sebuah perjuangan yang mudah untuk menanamkan nilai aqidah di kalangan kaum jahiliyah di masa tersebut.
 
Rasulullah Muhammad Saw membutuhkan kurun waktu yang cukup panjang hingga lebih dari tiga belas tahun agar nilai-nilai aqidah dapat diterima oleh masyarakat yang didominasi kaum jahiliyah, sementara kaum muslim masih menjadi minoritas.
 
Dalam menanamkan nilai-nilai aqidah di masa itu, Nabi Muhammad Saw beserta kaum muslimin pengikutnya ditempa bermacam ujian yang sangat berat, terutama dalam menghadapi kekejaman orang-orang kafir.
 
Namun keteguhan aqidah dan keimanan para pengikut muslim, menjadi sebuah kekuatan yang akhirnya menjadi landasan perkembangan ajaran Agama Islam.
 
Kota Mekah kemudian menjadi saksi sejarah atas ujian keimanan yang teramat berat yang harus dijalani oleh kaum muslimin, hingga akhirnya kota tersebut menjadi basis yang kokoh bagi perjalanan perjuangan Islam di kemudian hari.
 
Sementara perjuangan dalam menegakkan hukum-hukum syariat lebih banyak dilakukan di Madinah. Kedua hal tersebut menjadi teladan bagi kita mengenai pentingnya aqidah atau keimanan dalam ajaran Islam.

Aqidah dan Akhlak

Aqidah dan akhlak memiliki kaitan yang sangat erat. Setiap orangtua umumnya berdoa agar anak-anaknya dikarunia aqidah dan akhlak yang baik, serta jalan hidup yang lurus dan tidak menyimpang dari ajaran-Nya.
 
Jika aqidah merupakan sebuah kadar keimanan yang absolut, maka akhlak adalah budi pekerti, tabiat, perangai, tingkah laku.
 
Akhlak dalam istilah aqidah bisa diartikan sebagai sifat yang tertanam dalam jiwa, sehingga seseorang dapat melakukan perbuatan baik atau buruk. Akhlak akan berkaitan erat dengan kehendak seseorang, untuk melakukan sebuah perbuatan baik atau perbuatan buruk.
 
Dalam ajaran agama Islam dikenal dua macam akhlak yaitu akhlak yang baik dan akhlak yang tidak baik. 

Contoh akhlak yang baik adalah sabar, istiqomah, memiliki rasa toleransi atau tenggang rasa, dan perbuatan baik lainnya. Sementara akhlak yang buruk meliputi rasa iri dan dengki, sombong, tamak serta sifat-sifat buruk lainnya.

Kualitas Aqidah dan Akhlak dalam Kehidupan

Akhir – akhir ini kerusakan moral yang terjadi sudah begitu akut dan sangat memprihatinkan. Jika ditinjau lebih jauh, hal tersebut merupakan salah satu akibat dari tidak terjaganya aqidah dan akhlak umat manusia secara umum.
 
Dalam hal dekadensi moral ini, aqidah dan akhlak tidak semata-mata menyangkut umat Islam saja, namun juga menyangkut pemeluk agama lain.
 
Untuk menangkal dekadensi moral ini, setiap umat beragama hendaknya melakukan koreksi diri untuk memperbaiki aqidah dan akhlak masing-masing.
 
Khusus bagi umat muslim, hendaknya setiap orang harus memperbaiki pemahaman dan keteguhan untuk menjaga kebenaran dan kebaikan aqidah akhlak Islamiah, untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.
 
Untuk dapat mencapai kesejahteraan dunia dan akhirat, maka setiap orang harus menjaga dan mengamalkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

  • Setia dan tunduk kepada Allah dan Rasul-Nya serta nilai – nilai Islam.
  • Sungguh-sungguh dalam menjalani kehidupan.
  • Bersikap memaafkan dan toleran.
  • Berlaku baik dan bersahabat kepada semua orang.

Pengamalan ajaran agama disertai aqidah dan akhlak yang baik juga akan menjaga umat manusia dari perbuatan tercela. Lemahnya aqidah dan akhlak umat manusia akan berakibat kerugian, seperti dekadensi moral dan kemunduran suatu negara, seperti yang menimpa negeri kita saat ini.
 
Korupsi yang merajalela, merupakan contoh amalan atau perbuatan buruk dari para pemimpin yang tidak mampu menjaga aqidah dan akhlak mereka. Akibatnya, bukan hanya kehancuran bagi dirinya pribadi, namun juga kerugian yang sangat besar bagi rakyat, bangsa dan negara.
 
Untuk dapat memperbaiki negeri ini sehingga mampu mencapai tingkat kemajuan yang diimpi impikan, maka sudah selayaknya para pemimpin negara mengajak seluruh rakyat bersama sama memperbaiki aqidah dan akhlak demi kemaslahatan hidup bersama.
 
Untuk hal ini tentu saja tidak hanya berlaku bagi pemeluk agama Islam yang memegang aqidah Islamiyah, namun juga pemeluk agama lain dengan aqidah yang sesuai ajarannya masing-masing.

Demikianlah, semoga ulasan singkat di atas bermanfaat untuk kita semua.

Mas Pujakusuma
Mas Pujakusuma "Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi" - Thomas Alva Edison

Posting Komentar untuk " Aqidah, Sebuah Keimanan yang Teguh"