Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tata Cara Shalat Tahajud Menurut Mazhab Syafi’i

sumber gambar pixabay 

Rasulullah Saw. bersabda, “Shalat sunnah yang utama setelah shalat fardhu adalah shalat tahajud.” (HR. Abu Daud). 

Di dalam hadis yang lain ditegaskan, “Shalat tahajud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan dan menghindarkan dari penyakit.” (HR. Tirmidzi).
 
Shalat Tahajud adalah shalat sunah yang istimewa. Di dalam kitab-kitab fikih, shalat tahajud adalah salah satu shalat sunah yang selalu mendapat kupasan pembahasan. Pertanyaannya, bagaimana tata cara sholat tahajud?
 
Di artikel ini, Anda akan dibimbing tata cara shalat tahajud ala mazhab syafi’i dengan menggunakan kitab rujukannya Fathul Mu’in karangan Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari Al-Fannani. Pembahasannya dimulai dari syarat sebelum pelaksanaan sholat tahajud hingga tata cara pelaksanaannya.

Syarat Pelaksanaan Shalat Tahajud

Dalam tata cara shalat tahajud memiliki syarat untuk sahnya dilakukan. Jika syarat tersebut tidak dilakukan, shalat dilakukan bukalah dinamakan shalat tahajud. Ada dua syarat bahwa shalat yang dilakukan adalah shalat tahajud
 
1. Dilakukan di Malam Hari

Mulai dari masuknya waktu shalat isya hingga masuknya waktu shalat subuh. Adapun dalilnya firman Allah Swt.,”Dan pada sebagian malam hari, bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhan-Mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’ [17]: 79)

2.  Harus Tidur Terlebih Dahulu

Adapun dalilnya adalah pernyataan terhadap apa yang dilakukan Abu Bakar dan Umar bin Khattab sebelum shalat tahajud. Abu bakar melaksanakan shalat tahajud dengan tidur terlebih dahulu. 

Namun sebelum tidur, ia melakukan shalat witir. Bangun di sepertiga malam lalu shalat tahajud. Berbeda dengan Umar bin Khattab, ia tidur dahulu. Bangun disepertiga malam, lalu melaksanakan shalat tahajud dan ditutup dengan shalat sunat witir. 

Rasulullah Saw berkomentar,”Yang dilakukan Abu Bakar adalah kehati-hatian, sedangkan yang dilakukan Umar adalah bukti kuatnya.”
 
Apabila kedua syarat ini dipenuhi, maka pelaksanaan shalat tahajud baru bisa dilakukan. Inilah syarat sahnya pelaksanaan shalat tahajud. Shalat sunat tahajud minimalnya adalah 2 rakaat dan maksimalnya adalah 12 rakaat. Sementara pelaksanaannya, menurut ulama mazhab syafi’I secara umum adalah setiap dua rakaat salam.

Tata Cara Sholat Tahajud

Adapun tata cara shalat tahajud yang dilakukan sama dengan shalat-shalat fardhu atau shalat sunnah lainnya, seperti shalat dhuha, shalat sunat rawatib dan lain-lain. 

Ada 11 rukun shalat yang tidak boleh ditinggalkan, antara lain:

1. Niat
 
Salah satu hal utama dalam tata cara sholat tahajud adalah niat. Niat adalah rukun pertama dalam setiap shalat, termasuk shalat sunat tahajud. 

Karena ia yang menjadi pembedanya dengan shalat yang lain atau aktivitas lainya. Karena kaidah fikih menyatakan, “Tidak ada pahala kecuali dengan niat (terhadap perbuatan yang dilakukan tersebut)”
 
Tempat niat adalah di hati. Adapun pelafalan ushalli sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’ala (aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah swt) adalah sunnah. 

Tujuannya dibaca sebelum takbiratul ihram adalah untuk menolong orang yang melaksanakan sholat tahajud agar mudah menghadirkan niat shalat sunat tahajud di dalam hatinya saat takbiratul ihram.

2. Takbiratul Ihram
 
Takbiratul ihram adalah membaca allahu akbar yang bersamaan dengan niat pelaksanaan shalat tahajud di dalam hati. Di antara takbiratul ihram dan membaca surat Al-Fatihah disunnahkan membaca doa iftitah.

3. Membaca Surat Al-Fatihah
 
Surat Al-Fatihah menjadi rukun dalam tata cara shalat tahajud karena Rasulullah Saw bersabda, “Tidak sah shalat bagi orang yang tidak membaca al-Fatihah.” 

Adapun membaca surat setelah membaca Al-Fatihah adalah sunnah hukumnya. Ada yang menganjurkan surat-surat panjang yang dibaca. Ada pula yang menganjurkan membaca surat Al-Kafirun di rakaat pertama dan di rakaat kedua surat Al-ikhlas.

4. Ruku'
 
Ruku' menjadi rukun shalat dengan membaca subhana rabbiyal adzimi wabihamdih. Minimal sekali dan maksimalnya sebelas kali.

5. I’tidal
 
I’tidal adalah bangkit dari ruku. Ini menjadi rukun shalat. Karena itu, ia menjadi bagian dari tata cara pelaksanaan shalat tahajud juga. Jika tidak dikerjakan, tidak sah shalatnya karena tidak mengerjakan satu rukun tata cara shalat tahajud. Yaitu, I’tidal. 

Adapun bacaan sunnah di saat I’tidal adalah, "Sami’allahu liman hamidah Rabbana lakal hamdu mil-us samawati wa mil-ul ardhi wamil-u syi'ta min syai'in ba’du".

6. Sujud
 
Sujud adalah bagian dari tata cara pelaksanaan shalat tahajud. Karena ia menjadi rukun shalat. Sujud yang dilakukan dua kali, pada setiap rakaat. Adapun yang sunnah dibaca ketika sujud adalah “Subhana rabbiyal a’la wabihamdih.” Dibaca minimal sekali dan maksimal sebelas kali.

7. Duduk Antara Dua Sujud
 
Duduk antara dua sujud menjadi rukun juga dalam shalat tahajud layaknya seperti shalat fardhu yang lima waktu. Bacaan sunnah saat duduk diantara dua sujud adalah “Rabbighfirli warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wahdini wa'afini". Bacaan ini minimal dibaca sekali dan maksimal sebelas kali.

8. Thuma’ninah
 
Thuma’ninah adalah diam sejenak yang tujuannya untuk memisahkan antara satu rukun dengan rukun yang lain. Thuma’ninah dilakukan ketika rukuk, sujud, duduk antara dua sujud dan I’tidal. 

Dengan membaca bacaan yang telah disebutkan ketika rukuk, sujud, duduk antara dua sujud dan I’tidal, maka otomatis Anda sudah melakukan thuma’ninah.
 
Seperti halnya shalat fardhu, di shalat tahajud juga thuma’ninah menjadi rukun. Jika tidak ada dilakukan, maka shalatnya tidak sah alias dianggap batal.

9. Tasyahud Akhir
 
Tasyahud akhir adalah rukun dalam shalat. Maka pada tata cara shalat tahajud juga termasuk rukun. Berdasarkan hadits tirmidzi, bacaan minimal ketika tasyahud akhir adalah,”Attahiyyatu lillah salamun ‘alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakatuh. Salamun ‘alaina wa ‘ala ibadillahis shalihin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wa anna muhammadarrasulullah".

10. Membaca Shalawat kepada Nabi Saw
 
Membaca shalawat kepada Nabi Saw adalah rukun shalat, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah. Makanya, di shalat tahajud juga, shalawat kepada nabi Saw menjadi rukun. Minimal bacaan shalawat dalam shalat adalah “Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa’ala alihi Muhammad".
 
11. Tertib
 
Tertib artinya, rukun shalat yang dikerjakan mesti teratur. Ini juga berlaku dalam tata cara shalat tahajud. Tidak boleh didahulukan sujud dari ruku’. Jika ini terjadi, shalatnya batal.

Itulah rukun yang mesti dikerjakan saat melaksanakan shalat tahajud. Rukun-rukun ini tidak jauh berbeda dengan rukun shalat fardhu. Hanya saja, di shalat fardhu diwajibkan berdiri. Jika tidak mampu, baru duduk. Di shalat tahajud, mau mampu atau tidak, dibolehkan melakukan shalat tahajud dengan duduk.

Sehat dengan Shalat Tahajud

Seperti yang dikemukakan di awal bahwa shalat tahajud memberikan kesehatan bagi orang yang melaksanakan. Secara spiritual, orang yang gemar melaksanakan shalat tahajud akan mendapatkan ketenangan, karena ia dekat dengan Allah Swt.
 
Sementara itu secara medis, orang yang gemar shalat tahajud akan sembuh dari berbagai penyakit. Di dalam buku “Hidup Sehat ala Rasulullah Saw.” dijelaskan ihwal gerakan dilakukan saat sholat tahajud memberi manfaat yang luar biasa bagi tubuh.
 
Misalnya, ruku' yang mesti dilakukan dengan keharusan meluruskan tulang belakang dengan ibaratkan seperti papan yang lurus. 

Ternyata, penelitian medis membuktikan bahwa ruku' membuat posisi jantung yang sejajar dengan otak sehingga menjadikan aliran darah maksimal pada bagian tengah. Posisi ruku' juga dapat dijadikan sarana latihan untuk organ kemih agar terhindar dari penyakit prostat.
 
Maka wajar sekali, bila Rasulullah Saw selama hidupnya hanya dua kali mengalami sakit. Karena Rasulullah Saw selalu menjaga kesehatan dengan melaksanakan shalat tahajud. Tinggal kita yang menjadi pengikutnya, mau tidak meniru Rasulullah Saw.
 
Menjadikan shalat tahajud seperti shalat fardhu dengan tidak pernah meninggalkannya kecuali hal-hal yang memang mewajibkan kita untuk meninggalkan. Pasalnya, kesehatan yang dijanjikan bagi orang yang gemar melaksanakan shalat tahajud cukup luar biasa.
 
Dengan adanya artikel tata cara shalat tahajud ini menjadikan Anda paham cara melaksanakan shalat tahajud dan sudah mengetahui manfaatnya, baik dari sisi spiritual maupun dari sisi medis. Semoga artikel ini bermanfaat.

Mas Pujakusuma
Mas Pujakusuma "Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi" - Thomas Alva Edison

Posting Komentar untuk "Tata Cara Shalat Tahajud Menurut Mazhab Syafi’i"