Mengenal Lebih Dekat Sosok Malaikat Jibril As
Agama merupakan pondasi paling penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Terdapat lebih dari satu agama yang diakui di Indonesia, yaitu diantara Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik, dan Konghucu.
Dari berbagai agama tersebut tidak ada yang mempunyai gambar malaikat jibril. Meskipun demikian, sebenarnya terdapat agama-agama lain yang nyata ada di masyarakat meskipun tidak tercatat.
Hal ini disebabkan karena nenek moyang kita beraliran animisme dan dinamisme, sehingga tuhan dapat berwujud benda, ataupun angin, dan sejenisnya. Namun, agama yang mendominasi Indonesia tetap Islam.
Semua jenis kegiatan harus dipertimbangkan atas dasar nilai-nilai keagamaan yang ada. Jika tidak, maka dianggap tidak sesuai dengan kehidupan masyarakat dan pasti akan memunculkan kecaman dari berbagai pihak.
Penanaman keyakinan (nilai-nilai agama) di Indonesia dimulai sejak seorang anak masih dalam kandungan. Dalam Islam, sejak anak masih dalam kandungan, biasanya orang tua akan melakukan hal-hal yang bersifat agamis.
Misalnya sejak hamil, menjadi rajin shalat dan membaca Al Quran. Harapan orang tua ketika melakukan hal itu agar kelak ketika si anak lahir, dia akan menjadi anak soleh.
Setelah anak terlahir, ayah akan membisikkan adzan di telinga. Hal itu tentu saja dengan maksud tertentu, yaitu agar anak terbiasa dengan bahasa Arab. Ketika memasuki usia sekolah, pelajaran di sekolah pun ada jam khusus untuk pembelajaran agama.
Disitulah anak mulai mengenal tentang hukum-hukum Islam dan segala hal mengenai agama Islam.
Selain mengandung unsur Islam, penanaman keyakinan pada anak-anak juga disisipi dengan ragam bentuk kebudayaan yang dibawa oleh agama yang sebelumnya masuk, yaitu agama Hindu.
Maka muncullah berbagai kenduri dan bentuk selamatan lain yang sangat sulit dihilangkan dari kebiasaan masyarakat pedesaan.
Hal yang wajib diajarkan kepada anak adalah rukun Islam dan rukun Iman. Rukun Islam antara lain syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji.
Rukun Iman berkaitan dengan penanaman keyakinan terkait Allah dan para ‘pekerjanya. Diantaranya adalah rasul, nabi, dan malaikat. Selain itu juga keyakinan terhadap qada’ dan qadar, keyakinan terhadap hari akhir, dan keyakinan terhadap hari pembalasan.
Islam mengenal sepuluh nama malaikat, yaitu Jibril, Mikail, Rokib, Atid, Munkar, Nakir, Ridwan, Malik, Izroil, dan Isrofil. Setiap malaikat, memiliki tugas masing-masing. Malaikat Jibril dianggap sebagai malaikat yang paling pertama muncul di dunia.
Tugas malaikat jibril yang utama adalah menyampaikan wahyu atau petunjuk kepada Nabi dan Rasul.
Seperti yang sudah diajarkan di sekolah, bahwa malaikat memiliki sifat yang berbeda jauh dari manusia.
Malaikat tidak mempunyai dosa, sehingga anak kecil sering diibaratkan sebagai seorang malaikat−karena jauh dari tindakan dosa. Malaikat juga tidak berkelamin, maka dia tidak pernah beranak atau berkembang biak.
Dia juga tidak memiliki nafsu, sehingga dalam menjalankan tugas, tidak pernah berada pada satu pihak. Sifatnya netral di hadapan Allah. Malaikat tidak pernah makan dan minum, sehingga pastilah kehidupan malaikat jauh dari kebiasaan manusia.
Malaikat adalah makhluk Allah yang selalu berzikir. Hanya satu sikap malaikat yang sangat menyerupai manusia, yaitu takut kepada penciptanya.
Jika malaikat memiliki ciri-ciri yang sudah tersebut diatas, maka bagaimanakah gambaran yang pas ketika mengimajinasikan sosok malaikat? Entah disadari atau tidak, konstruksi makna semantis yang ada dalam kata ‘malaikat’ selalu mengarah kepada maskulinitas.
Sama seperti ketika kata-kata dalam bahasa Inggris yang menyebut kata ganti Tuhan sebagai ‘He atau Him. Dalam bahasa Arab pun juga seperti itu. Kata ganti yang diberikan sebagai nama tuhan adalah bentuk maskulin.
Dan yang harus selalu kita tahu bahwa 25 nabi dan rasul yang wajib kita ketahui juga berkelamin laki-laki. Mungkin berawal dari hal inilah muncul sifat patriarki di seluruh lapisan dunia.
Gambaran tentang Malaikat Jibril As
Imajinasi yang seringkali muncul dalam dunia anak adalah bagaimana menggambarkan sosok Jibril yang bertugas menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad?
Apakah dia berbadan besar dan tinggi serta memakai jubah berwarna putih serta menyerupai manusia, atau dia sedang melayang-layang di angkasa dan mencari Muhammad untuk menyampaikan wahyu dari Allah.
Pikiran anak-anak tentu akan tergiring dengan tugas Malaikat Jibril yang sangat spesial. Hanya dialah yang mampu berkomunikasi kepada Allah karena Allah memberikan tugas kepadanya. Seperti seorang guru yang memberi tugas kepada muridnya.
Pastilah Malaikat Jibril satu-satunya malaikat dan satu-satunya makhluk ciptaan Allah yang pernah melihat penciptanya. Jadi, malaikat Jibril Lah yang paling mudah diingat oleh anak-anak.
Meskipun mudah untuk mengingatnya, anak-anak tidak pernah tahu bagaimana cara dapat dengan mudah membuat gambar malaikat Jibril.
Malaikat tercipta dari cahaya. Cahaya yang umum dilihat adalah matahari. Jadi, mungkin malaikat Jibril itu ada di mana-mana. Seperti cahaya matahari yang selalu mencari celah untuk masuk ke setiap ruang.
Tentu tidak sedikit orang yang mencoba untuk membuat karikatur malaikat Jibril. Jika searching dengan keyword ‘jibril’, akan banyak muncul gambar-gambar, bahkan gambar manusia-pun bisa muncul disitu. Karena mungkin sekumpulan orang tersebut sedang mendiskusikan mengenai malaikat dan tugas-tugas yang diembannya.
Dalam lomba keagamaan, ketika tema yang diberikan mengenai ‘Kebesaran Allah’, tidak ada anak-anak yang kemudian melukiskan Allah. Yang mereka lukis menjadi gunung-gunung beserta kekayaan alamnya. Padahal, ada kata ‘Allah’ dalam tema itu.
Tapi, ketika diberikan tema ‘Burung Merpati’, maka mereka akan langsung menggambar burung-burung, menggambar sarang, dan pepohonan tempat burung itu bertengger. Sejak mulai bisa berpikir kita dikenalkan mengenai Allah, malaikat, dan nabi.
Tapi, tidak pernah ada yang bisa melihat fisiknya. Apakah Allah, malaikat, dan nabi adalah sebuah konsep? Apakah surga dan neraka adalah sebuah konsep?
Gambar Allah, malaikat, dan nabi tidak pernah terlukiskan secara gamblang. Biasanya hanya berupa bulatan putih yang di bagian luarnya terdapat coretan semacam berkas cahaya.
Gambar terbaru yang muncul adalah gambar nabi yang seperti manusia, namun di bagian kepala diganti seperti gambaran berkas cahaya.
Selalu ada orang yang membuat sensasi dengan membuat gambar Nabi Muhammad. Orang itu akan dikecam karena Muhammad tidak pernah tergambarkan.
Dalam Al Quran pun tidak pernah ada gambar yang menunjukkan bagaimana wajah Nabi. Padahal, nabi juga manusia. Di sisi lain, malaikat sebagai makhluk yang sama-sama ciptaan Allah− tidak pernah ada orang yang mencoba membuat sensasi.
Sehingga muncul anggapan bahwa seseorang yang mencoba melukiskan bentuk wajah ‘Sang Pemimpin’ sebagai sebuah ejekan.
Mungkin saja malaikat Jibril tidak pernah terlukiskan, bahkan ketika Nabi Muhammad menerima wahyu yang pertama. Maka wajar Nabi Muhammad kaget sekaligus takut, bahkan sampai beliau sakit berhari-hari setelah wahyu yang pertama muncul.
Sebagai orang muslim yang taat, Islam mewajibkan beriman kepada enam yang abstrak tersebut. Manusia hanya bisa meraba-raba apakah benar, apakah salah. Tapi tidak boleh sampai tidak mempercayainya.
Jadi, jika tersebar isu mengenai seseorang yang ditemui oleh Jibril, maka semua hanya bualan. Karena tugas Malaikat Jibril sudah rampung di muka bumi. Nabi Muhammad adalah orang terakhir yang menerima wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril.
Posting Komentar untuk "Mengenal Lebih Dekat Sosok Malaikat Jibril As"