Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Agama Islam Sebagai Agama Penutup

  

sumber gambar pixabay

Konstruksi Tuhan Sebagai Sahabat

Awal abad 21, banyak yang gemas pada Islam. Fokus seluruh dunia, yang pada masa lalu berkutat di wilayah pribadi masing-masing, dengan permasalahan kolonialisme, penaklukan, perang, komunisme, dan liberalisme, kini terpaksa menyusun bangku dan menyaksikan Islam.
 
Dalam masa menonton Islam itu, segala tendensi atau emosi bisa dilahirkan. Sekonyong – konyong muncul rasa cinta, tiba-tiba merasa memahami, merasa simpati, atau bahkan secara tiba-tiba membenci dan phobia terhadap Islam, ini dikarenakan pengaruh Islam melalui nilai – nilai dan ajarannya yang sangat mengena di hati. 

Menusuk mereka yang mencoba lari. Sehingga orang yang berurusan dengan Islam hanya tersedia dua pilihan, menolak dengan tanpa mungkin menghindar atau mengakui dan berserah diri.
 
Dari mereka yang mencoba memahami Islam dalam-dalam, ternyata agama ini merupakan perwujudan rasa persahabatan antara Tuhan dan Hamba-Nya. Hal itu tercermin dalam bagaimana Islam disampaikan.
 
Isi dalam Qur’an berisikan kritik, jalan keluar, kisah-kisah masa lalu, pengetahuan tentang kosmologi, yang semua berkaitan dengan manusia dan bukan Tuhan secara eksplisit. Karena dalam Alquran Tuhan digambarkan dengan perantaraan majas dan perumpamaan, sehingga Tuhan dalam Islam begitu misterius.
 
Dari Aukai Collins tentara bayaran yang menjadi Muslim, sampai dengan Jeffrey Lang seorang Matematikawan jenius, menemukan sisi misterius Islam yang berbeda dengan Agama yang lain. 

Sisi misteriusnya menjanjikan pencarian tanpa henti kepada wujud Tuhan. Tapi pemberhentian terakhir dalam hal agama untuk manusia.
 
Agama ini mengatur segalanya, dari cara orang memperlakukan toilet, sampai dengan berhubungan seks, maka tidak heran Islam begitu dogmatis, begitu lengkap, dan begitu menakjubkan bagi mereka yang senang meremehkan keberadaan Tuhan.
 
Tuhan ada dalam keseharian Muslim, dari mengucap salam kepada sesama, sampai dengan terketuk hati melihat keindahan di bumi. Bahkan seseorang yang tiba-tiba menyenangi suatu tulisan, tanpa dikomando dia mendoakan penulisnya keberkahan dari Tuhan .

Awalnya

Di tengah tandus dan gersangnya padang pasir. Pada saat cuaca begitu ekstrim, hanya sedikit varian spesies yang menghuni jazirah Arabia. Islam tumbuh. 

Dibawa oleh Nabi Muhammad yang mendapatkan wahyu kenabian pada 610 masehi. Dibawakan di tengah penduduk Arab yang barbar, hidup jorok sesukanya, kejam kepada perempuan, dan menghuni tempat paling akhir di mana manusia ingin tinggal di bumi.
 
Hasilnya adalah mahakarya imperium manusia dengan ketinggian peradaban tanpa tanding dan kekayaan kultural mengatasnamakan Islam yang membentang dari Maroko Afrika sampai Merauke Indonesia. Bahkan, beberapa pelaut asal Afrika menyebarkannya kepada penduduk asli Amerika, dan berwujud pada suku Cheyenne.
 
Mengapa Rasulullah SAW berhasil? Mengapa Islam bisa ditegakkan di muka bumi dengan jumlah 1.5 Miliar orang pada 2009, dan perkembangan Agama Islam di dunia mencapai 2.9% jauh dari perkembangan penduduk dunia yang hanya 2.3%?
 
Mengacu kepada sejarah, berkaca kepada bagaimana Islam di perlakukan oleh dominasi Barat, yang menggantikan Islam sebagai musuh sebagai runtuhnya komunisme, Islam tetap menjadi pemenangnya. Justru jawaban itu terkandung dalam sisi misterius Islam sendiri.

Isu-Isu Islam

Islam beradaptasi dengan segala kebiasaan suatu bangsa. Prinsipnya mempermudah dan tidak mempersulit. Di Indonesia Islam disebarkan dengan jalan sinkretisme pada budaya asal. Dan itu memudahkan penyebaran yang ramah.
 
Di Perancis dan beberapa negara Eropa, Islam diperkenalkan dengan jalan memberikan wanita kehormatan, sehingga alasan mereka membenci Islam karena Islam merendahkan kaum wanita ditepis dengan sendirinya.
 
Islam pun sanggup beradaptasi terhadap perkembangan terkini di bidang ilmu astronomi, sains bahkan artificial intelligence. 

Beradaptasi dengan teori kosmologi penciptaan modern, berdasarkan apa yang telah disebutkan dalam Al Quran, sebagaimana yang dibahas oleh Ilmuwan seperti Roger Garaudy atau Harun Yahya. Dan mengilhami banyak ilmuwan untuk mengenal anatomi manusia.
 
Isu menarik lainnya seperti tentang hak asasi manusia juga mampu dijaga kecepatan larinya oleh Islam. Sehingga sejauh segala sesuatunya tidak melanggar aqidah, yakni keimanan pada Allah Swt. sebagai Tuhan yang Satu; keimanan terhadap kenabian Muhammad beserta ajaran pokoknya; wilayah akar dan cabang, bisa dinegosiasikan. Dan dunia menjadi semakin warna-warni.
 
Islam sebagai Agama penutup bisa diartikan seseorang bisa memulainya dengan bukan Islam, dan lantas menjadikan Islam sebagai pemberhentian terakhir, tanpa harus demonstratif, karena bagi Islam yang pertama dilihat adalah kesungguhan di dalam hati nuraninya sendiri.

Mas Pujakusuma
Mas Pujakusuma "Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi" - Thomas Alva Edison

Posting Komentar untuk "Agama Islam Sebagai Agama Penutup"