Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa itu Shadaqah? Simak Ulasannya Disini

 sumber Adrie Marensi on flickr.com

Rasulullah Saw pernah bersabda “Setiap jiwa diwajibkan bershadaqah..”, kemudian Rasulullah Saw melanjutkan , “Ucapan yang baik adalah shadaqah, menyingkirkan duri dari jalan adalah shadaqah, setiap langkah menuju shalat adalah shadaqah”.
 
Apabila diperhatikan hadits, shadaqah itu amalan yang paling penting dalam kehidupan di dunia, shadaqah juga mempunyai arti yang luas yang berlaku atas semua manusia, baik yang kaya ataupun yang miskin. Shadaqah juga bukan dilihat dari materi tetapi bagaimana perbuatan baik terhadap sesama manusia.
 
Tidak hanya orang kaya yang bisa bershadaqah tetapi orang miskin juga bisa bershadaqah dengan berbuat kebaikan antar sesama manusia. Kata-kata yang baik dan senyuman yang tulus kepada setiap manusia ditambah dengan langkah menuju shalat itu termasuk dalam shadaqah.
 
Betapa luasnya kebijakan dalam agama Islam sehingga setiap manusia bisa berpartisipasi sesuai dengan kemampuan masing-masing. Kalau setiap manusia memahami makna shadaqah dan berlomba mengamalkannya, akan terjalin hubungan yang erat dengan setiap individu, empati dan kekeluargaan.
 
Nabi bersabda, “Sebaik-baiknya manusia ialah yang paling bertaqwa, mengajak kebaikan, melarang kemungkaran, serta menjaga silaturahmi”.

Balasan dari sebuah kebaikan tidak lain adalah kebaikan juga. Kalaupun tidak diterima di dunia, Allah Ta’ala  menjanjikan balasan yang berlipat ganda kelak di akhirat.
 
Allah berfirman dalam QS Al-An’am 160, “Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)”.
 
Bagi seorang muslim hendaklah menjadi pembuka kebijakan dimanapun ia berada, karena kebijakan itu jalan menuju surga. Rasulullah Saw bersabda ”Hendaklah kalian berlaku jujur karena jujur akan menuju kebajikan, dan kebajikan akan mengantarkan ke surga”.
 
Pentingnya setiap umat muslim bershadaqah bahkan nabi mengilustrasikan dalam sabdanya, "Takutlah kalian atas siksa neraka walaupun dengan cara bersedekah sepotong kurma, kalaupun tidak mampu, maka lakukan dengan perkataan baik”.
 
Memperbanyak shadaqah bagi setiap manusia akan mendapatkan pahala yang besar walaupun orang tersebut sudah meninggal dunia. Rasulullah Saw pernah bersabda, “Apabila anak adam meninggal dunia, maka putuslah seluruh amalnya, kecuali sedekah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakan orang tuanya”.
 
Islam memberikan nilai yang tinggi untuk orang-orang yang selalu beramal atau yang berdimensikan sosial dan kemanusiaan. Pada peradaban dunia Islam di masa lalu, Islam telah menjadi pemimpin yang ditopang oleh akidah yang kokoh dan amalan-amalan yang luas.
 
Keterpurukan umat Islam saat ini karena tidak ditopang dengan amalan shadaqah sehingga memberi makna dan manfaat kepada orang lain. Di dalam ajaran Islam setiap perbuatan akan dipertanggungjawabkan di hadapan sang Maha Pencipta dan akan dicatat amal buruk dan baiknya.

Hukum-hukum Shadaqah

Beberapa hukum shadaqah sebagai berikut:

Pertama

Harta yang didapatkan dan dishadaqahkan didapat dengan cara yang baik. Munculnya hukum ini adalah membiasakan agar seseorang mencari rezeki dengan cara yang halal dan memakan-makanan yang halal. Oleh karena itu manusia harus selalu mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan mencari keridhoan-Nya.

Kedua

Pada prinsipnya shadaqah itu hendaknya berasal dari orang yang berada atau kaya, karena tidak seharusnya menshadaqahkan harta yang masih dibutuhkan, sehingga justru menyebabkan dampak yang negatif bagi dirinya.

Yang disebut kaya itu ada dua macam:

1. Kaya Secara Materi
 
Kaya yang memiliki kelebihan harta dari yang dinafkahkan untuk dirinya, keluarga, dan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Kadarnya adalah sesuai dengan ukuran umum masyarakat.

2. Kaya Secara Maknawi
 
Kaya secara maknawi yaitu kaya hati sekalipun merasa kelaparan, biasanya kaya maknawi ini khusus bagi orang-orang yang mementingkan kepentingan umum dibandingkan dengan kepentingan pribadinya.
 
Shadaqah yang paling bagus adalah shadaqah kepada orang paling dekat dan paling disukai oleh hati. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw berkaitan dengan shadaqah di sisi Allah, “Seperti pentingnya seseorang di sisi keluarganya”.
 
Diriwayatkan dari Umar bahwa ia pernah menghadiahkan seekor unta yang di hidungnya terdapat cincin perak. Unta itu merupakan jenis unta terbaik yang nilainya sama dengan delapan puluh ekor unta, dan  ketika beliau ditanya tentang hal ini. “ Cukup Anda berikan unta yang lainnya”. “Beliau menjawab, “Aku ingin membuat marah kaum musyrikin.”
 
Pada kondisi ini shadaqah memang memiliki kedudukan yang tinggi, terbesar ukurannya dan berkesan kepuasan hati, juga merupakan bukti kuat atas kebenaran atau iman seseorang kepada Allah Swt.
 
Keimanan seseorang bisa dilihat dari cara bershadaqahnya. Apakah ia ikhlas atau tidak dengan. Seseorang akan mendapatkan pahala yang besar apabila shadaqah itu diberikan secara sukarela dan tulus dalam niatnya. 

Orang yang bershadaqah dengan harta banyak sebagaimana yang tercantum dalam hadits  Abu Kabsyah Al-Anmiri, bahwa ia pernah mendengar Nabi Saw bersabda:
 
Pertama, “Tiga golongan yang aku bersumpah mereka…(hingga sampai pada sabda beliau), ‘Akan aku paparkan sebuah hadits kepada kalian, maka hafalkanlah ‘Beliau bersabda, "Sesungguhnya dunia itu hanyalah milik empat golongan".
 
Kedua, adalah mereka yang dikaruniai oleh Allah berupa harta dan ilmu. Dengan harta dan ilmunya tersebut ia bertaqwa kepada Rabbnya dengan menyambung tali silaturahmi. Ia memiliki niat yang tulus.

Ia berkata, ‘Seandainya aku memiliki harta, niscaya aku akan beramal sebagaimana yang diperbuat oleh di Fulan (orang yang pertama). ‘Dengan niatnya tersebut, maka pahala kedua hamba ini sama.
 
Ketiga, mereka yang dikaruniai Allah dengan harta, tapi tidak dikaruniai ilmu. Ia hambur-hamburkan hartanya tersebut tanpa ilmu dan tidak mau bertaqwa kepada Rabbnya serta tidak menyambung tali silaturahmi. 

Demikian pula, ia tidak mengetahui bahwa Allah memiliki hak atas hartanya tersebut. Maka memiliki kedudukan yang paling rendah.
 
Keempat, mereka yang tidak dikaruniai Allah berupa harta maupun ilmu. Lalu ia berkata,’Andai aku memiliki harta, niscaya aku akan menghambur-hamburkannya sebagaimana yang diperbuat oleh si Fulan (orang yang ketiga)’. Dengan niat tersebut, maka keduanya memiliki dosa yang sama.”
 
Begitulah orang-orang yang memiliki niat baik, ia akan diberikan keutamaan yang setimpal dengan orang yang memiliki harta di jalan Allah.

Sembuhkan Sakit dengan Shadaqah

Ketahuilah bahwa maksud dan tujuan Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain adalah untuk menguji mereka. Semua makhluk ciptaan-Nya diberikan nikmat atau rezeki agar pemberian yang Allah berikan dapat disyukuri dan selalu memuji-Nya. Dan di antaranya ada yang diberikan kesusahan.

Tujuannya agar mereka bersabar. Oleh karena itu, sifat bersabar itu sangat penting bagi setiap manusia agar bisa mengendalikan amarah dan nafsu yang ada di dunia.
 
Banyak sekali ujian yang Allah berikan kepada manusia di dunia ini, salah satunya adalah sakit. Maka manusia harus banyak berdoa kepada Allah agar penyakit yang dideritanya dapat disembuhkan. 

Ada salah satu metode untuk mencari kesembuhan, memang terdengar sangat langka tetapi sangat mujarab yaitu dengan cara bershadaqah. 

Dari Hasan al-Bashri radhiAllahu anhu berkata:
 
"Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan shadaqah” (Dikeluarkan oleh al-Baihaqi 3/382 dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Targhib wa at-Tarhib 744).
 
Maka jika Anda ingin kesembuhan diri atau keluarga Anda yang sakit dengan bershadaqah, hendaknya memperhatikan adab-adab bershadaqah. Shadaqah memberikan manfaat yang baik untuk kehidupan. Baik untuk yang member atau mengeluarkan dan untuk yang menerima.

Mas Pujakusuma
Mas Pujakusuma "Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi" - Thomas Alva Edison

Posting Komentar untuk "Apa itu Shadaqah? Simak Ulasannya Disini"