Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Langkah Mudah Membaca Al Quran

 

sumber gambar pixabay

Al Qur’an adalah kitab suci umat muslim. Bagi umat Islam, membaca Al Qur’an adalah keharusan. Namun ada beberapa di antara teman muslim yang kurang bisa membaca Al Qur’an secara baik dan benar. Lalu bagaimanakah cara membaca Al Qur’an yang baik dan benar?
 
Membaca Al Qur’an amat diwajibkan bagi umat muslim karena dari tiap satu ayat yang Anda baca, terdapat sepuluh kebaikan. Maka dari itu Anda perlu memahami Al Qur’an baik disertai guru pembimbing atau dengan tutorial yang ada di buku. 

Berikut ini beberapa tips mudah mengenai cara membaca Al Qur’an dengan baik dan benar, yaitu:
 
Langkah pertama yang harus Anda pahami bahwa bahasa Arab mengenal huruf hijaiyyah yang berjumlah 28 huruf. Artinya huruf-huruf ini harus Anda hafal. 

Biasanya umat muslim sejak kanak-kanak telah diberikan pengetahuan dasar semacam ini. Baik di pelajaran agama Islam sekolah dasar maupun ikut Taman Pendidikan Islam atau pengajian masjid. 

Anak-anak usia enam sampai sepuluh tahun biasanya membaca Iqra yang berjumlah enam jilid. Dimana setiap jilidnya memiliki tingkatan kesulitan dan kemudahan sendiri-sendiri. Semakin tinggi jilidnya, semakin rumit kalimat dalam tulisan Arab.
 
Nah, sama halnya seperti membaca huruf latin, maka kuasai dan hapalkan ke-28 huruf hijaiyyah itu. Dari huruf ‘alif’ sampai ‘ya’. 

Sebab hal tersebut merupakan modal pertama membaca Al Qur’an dengan baik.  Biasanya setelah ‘khatam’ Iqra, Anda mulai membaca Al Qur’an dimulai dari surat Al Fatihah dan Al Baqarah ayat 1-5.
 
Dalam bahasa Arab, Anda mengenal tanda baca yang selalu ada dalam tiap ayat Al Qur’an. Tanda baca itu antara lain fathah, kasrah, dan dhommah yang dipergunakan untuk mengeja huruf vokal dalam bahasa Indonesia.
 
Setelah mengerti tanda baca Al Qur’an,  Anda wajib mengetahui kata yang dilafalkan sesuai dengan harakat yang harus dibaca. Jadi ada nada panjang dan pendek sesuai dengan harakat. 

Selain tanda baca seperti fathah, kasrah, serta dhomah, ada tanda baca lain yang harus Anda ketahui. Yakni mad arid lissukun, mad wajib muttasil, dan lainnya. Meski tanda baca ini tak sering muncul dalam Al Qur’an tapi Anda harus benar-benar mengetahui dan menguasainya.
 
Kemudian, Anda harus mengetahui teknik membaca Al Qur’an yang lain. Yakni, Idgham Bighunnah atau yang perlu dibaca berdengung sampai 6 harakat, Idgham Billaghunnah, yang juga sama dengan Idgham Bighunnah, harus berdengung sampai 6 harakat. Ada Izhar atau dibaca jelas, ada ikhfa atau dibaca samar, dan Iqlab yang mempertemukan huruf mati, yakni mim.
 
Setelah mempelajari itu semua, saatnya membaca Al Qur’an. Alangkah lebih baik jika didampingi guru ngaji atau teman yang mahir atau bisa membaca Al Qur’an. 

Berikut ini hal-hal yang perlu Anda perhatikan dalam belajar membaca Al Qur’an, antara lain:

Harakat

Anda mengenal harakat, seperti yang telah disinggung, harakat disebut tanda tasykil atau tanda baca yang ditempatkan pada huruf Al Qur’an agar memperjelas pengucapan huruf. 

Bagi yang belum akil baligh, biasanya membaca kata bahasa Arab tanpa harakat, seperti alif, ba, ta, sa. Sementara yang sudah dewasa wajib hukumnya menggunakan tanda baca harakat.
 
Akan tetapi ada pula seorang muslim yang sudah mengenal sebuah kalimat bahasa Arab sehingga ia tak membutuhkan teks arab dengan harakat. Sementara umumnya, baik untuk buku agama di Indonesia dan skala dunia, menggunakan harakat itu mudah ditemui.
 
Harakat itu ada beberapa, selanjutnya dijelaskan sebagai berikut:
 
1.    Fathah
 
Fathah adalah harakat yang berbentuk seperti garis lurus kecil atau tanda petik yang berada di atas satu huruf Arab. Huruf ini melambangkan fonem yang berbunyi ‘a’.  

Fathah bisa diartikan sebagai pembuka, layaknya mulut mengatakan fonem ‘a’. Jika satu huruf diberi fathah, maka dibacanya pun akan serba ‘a’. Misalnya huruf lam diberi fathah maka akan jadi la.
 
2.     Mad Fathah atau alif khanjariah
 
Sama halnya dengan fathah, cara penulisannya ditulis layaknya garis vertikal seperti huruf alif kecil dan diletakkan di atas atau di samping kiri huruf. 

Akan tetapi cara membacanya lain lagi. Kalau Fathah diucapkan pendek, jika mad fathah diucapkan agak panjang. Misalnya la ditambah mad fathah jadi dibaca ‘laa’.
 
3.    Kasrah
 
Merupakan harakat yang membentuk layaknya garis datar kecil yang  diletakkan di bawah suatu huruf. Dibacanya adalah ‘I’, sehingga jika suatu huruf ditempeli kasrah maka dibacanya pun akan lain.

Misalnya huruf la diberikan kasrah, maka akan menjadi ‘li’. Akan tetapi jika di belakang huruf tersebut ada tambahan huruf ‘ya’, maka dibacanya menjadi agak panjang. Misalnya la ditambah kasrah ditambah ya, jadi ‘lii’.
 
4.    Dammah
 
Yakni harakat yang berbentuk layaknya huruf wau kecil yang diletakkan di atas huruf. Ini melambangkan fonem ‘u’. Jadi jika suatu huruf ditempeli dammah, maka akan menjadi serba ‘u’.

Misalnya la ditambah dammah maka akan menjadi ‘lu’. Namun jika di belakang ada huruf wau, maka dibacanya akan menjadi panjang. Misalnya lu ditambah dammah ditambah wau, maka bacaannya ‘luu’.
 
5.    Sukun
 
Merupakan harakat yang berbentuk bulat kecil seperti lingkaran cincin. Akan tetapi biasanya ditulis sedikit pipih. Sukun melambangkan fonem konsonan atau huruf mati. Harakat sukun biasanya menghasilkan bunyi diftong seperti au dan ai.
 
6.    Tasydid atau syaddah
 
Harakat yang bentuk hurufnya w. Harakat tasydid merupakan lambang bahwa sebuah konsonan yang dituliskan menggunakan simbol konsonan gAnda, diucapkan dengan ditekan.
 
7.    Tanwin
 
Harakat pada tulisan yang menyatakan bahwa huruf pada akhir kata tersebut pengucapannya seperti ketika bertemu dengan huruf nun mati.
 
8.    Wasal
 
Harakat yang ditulis di atas huruf alif. Hal ini disebut dengan Alif wasal. Wasal berarti menghentikan bacaan. Dan berada di permulaan kata dan tidak dibaca jika berada di tengah kalimat. Alif wasal lebih sering dijumpai bersamaan dengan huruf lam atau yang biasa disebut alif lam ma'rifah.
 
9.    Waqaf
 
Merupakan tanda berhenti atau menahan, yang dimaksudkan untuk menghela atau menghentikan bacaan sejenak. Waqaf dibagi menjadi 4 jenis, diantaranya: taamm atau waqaf sempurna, kaaf atau waqaf memadai, hasan atau waqaf baik, dan qabiih atau waqaf buruk.
 
Membaca Al Qur’an sangat penting untuk bekal Anda di akhirat nanti. Seorang muslim pun minimal harus khatam Al Qur’an minimal sekali dalam seumur hidupnya. 

Seperti Sabda Rasulullah SAW, yang berbunyi: “Ibadah yang paling utama bagi umatku adalah membaca Al Qur’an dan Hidup dalam naungan Al Qur’an adalah untuk mendapatkan kedamaian dan keindahan dunia akhirat, karena sesungguhnya Al Qur’an adalah Pedoman hidup bagi setiap umat manusia yang setiap kejadian di dunia sudah tertulis di dalam Al Qur’an.” 

Jadi bacalah Al Qur’an agar kehidupan sarat dengan kebaikan dan merupakan bekal untuk masa akhirat kelak.
 
Setelah mengetahui teorinya, sekarang saatnya Anda mulai mempraktekannya. Seseorang tidak akan bisa membaca Al Qur’an dengan fasih jika tidak pernah mempraktekkannya. 

Bacalah Al Qur’an secara rutin, jika Anda masih belum fasih membaca Al Qur’an, sebaiknya ada yang membimbing Anda selama Anda membaca Al Qur’an, agar bisa membetulkan jika ada kesalahan.

Mas Pujakusuma
Mas Pujakusuma "Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi" - Thomas Alva Edison

Posting Komentar untuk "Langkah Mudah Membaca Al Quran"