Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Stres dan Penyakit Kejiwaan dalam Al-Quran

 image by Ipoul Bangsari on flickr.com

Penyakit kejiwaan dalam Al-Quran ada beragam. Penyakit yang satu ini bukan lah selalu sebuah penyakit gangguan jiwa, tetapi juga penyakit hati yang kerap menjangkit diri seperti iri, dengki, khianat, dan sebagainya. 

Namun itu baru sebatas kewajaran dalam diri manusia. Penyakit kejiwaan adalah tahap “paling parah” di antara penyakit hati lainnya.

Tentang Penyakit Kejiwaan dalam Al-Quran

Penyakit yang satu ini sering menimpa manusia. Namun manusia kadang menganggap penyakit kejiwaaan berarti penyakit gila semata. Padahal penyakit jiwa itu cukup banyak. 

Bahkan kadang manusia  waras yang merasa dirinya tidak gila, justru mungkin memiliki penyakit ini. Mengapa? Karena manusia yang merupakan makhluk berpikir tidak pernah lepas dari masalah.
 
Manusia adalah makhluk sempurna ciptaan Tuhan. Tapi justru karena kesempurnaan itu, manusia tampak terlalu agung dan sombong bagi dirinya sendiri. 

Maka dari itu, Tuhan mengirimkan cobaan pada manusia. Baik yang ringan maupun yang berat. Hal itu diturunkan agar manusia selalu mengingat bahwa dirinya adalah seonggok makhluk dari tanah yang harus kembali ke tanah.
 
Mereka yang lolos dengan ujian ini akan selalu bersyukur dan bertawakal kepada Allah SWT. Namun bagi mereka yang dilanda kesesatan jiwa, penyakit jiwa akan menyertainya. 

Penyakit inilah yang membuat manusia harusnya bisa berpikir bahwa segala sesuatu tidak selalu lancar yang dikehendaki-Nya. Penyakit ini harusnya bisa membuat manusia mengingat nama Tuhan. 

Satu lagi yang mengukuhkan bahwa pada dasarnya manusia menisbikan dirinya dengan segala sesuatu yang menyerang dirinya.
 
Penyakit jiwa dan hati adalah musuh terbesar manusia dalam hal ini. Penyakit inilah yang kadang tidak pernah disadari. Penyakit inilah yang kemudian menggerogoti setiap nafas dan aliran tubuh manusia jika tidak segera disembuhkan. 

Penyakit inilah yang menjadi penyebab manusia memang benar-benar makhluk yang sempurna yang tidak sempurna. Penyakit inilah yang kemudian harus membuat manusia mencari jalan keluar bagi dirinya.
 
Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa penyakit kejiwaan dalam Al-Quran tidak semata penyakit kejiwaan dalam hal ini “gila”. Justru Al-Quran menilik bahwa penyakit kejiwaan adalah segala sesuatu yang mulai merusak tatanan moral manusia sebagai ciptaan Allah SWT.
 
Sifat manusia yang selalu dekat dengan fenomena alam dan sosial membuat manusia harus berhadapan dengan permasalahan hidup. Bagi mereka yang dekat dengan Tuhan, masalah yang  datang akan dianggap sebagai suatu ujian dan tantangan. 

Namun bagi beberapa lainnya lagi, ujian dianggap sebagai sebuah ketakutan yang menggerogoti hati dan jiwanya. Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal awal hadirnya penyakit kejiwaan.

Stres, Sumber Berbagai Macam Penyakit Kejiwaan

Di dalam ilmu psikologi, penyakit kejiwaan adalah segala tindakan dan perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang ada. Biasanya penyakit ini tidak disadari. Namun ketika kemudian berkembang, penyakit ini malah semakin memperburuk keadaan. 

Gangguan karena trauma masa lalu, gangguan jiwa karena merasa dihantui oleh roh gentayangan, gangguan otak yang membuat tidak bisa membedakan mana benar dan mana salah, serta gangguan perilaku yang mengganggu manusia di sekitar. Itu adalah beberapa penyakit kejiwaan yang umum ditemui dalam kehidupan.
 
Apapun gangguan yang ada, pada dasarnya sumber utamanya terletak pada stress. Hal yang satu inilah yang menjadi sebuah dasar berkembangnnya penyakit jiwa lainnya. 

Mengapa stress bisa hinggap pada manusia? Hal itu karena manusia terkadang ingin mencapai sesuatu atau ingin mendapatkan sesuatu namun tidak terpenuhi. Stress juga bisa datang karena sulitnya menghadapi tekanan hidup yang ada.
 
Stress ini bisa menyerang siapa saja. Baik orang dewasa maupun anak-anak. Sifatnya pun bisa beragam. Ada yang sifatnya fisik, biologis, maupun psikologis. Dari mana stress ini sebenarnya bersumber?

Untuk mengetahuinya simak pembahasan tentang beberapa faktor penyebab hadirnya stress berikut ini.

1. Masalah Besar
 
Bagi beberapa manusia datangnya masalah besar adalah sesuatu yang ditakuti. Seolah dengan adanya masalah ini, manusia tidak bisa menghadapinya. 

Bagi mereka yang merasa bahwa datangnya masalah besar adalah sebuah fase krisis berat dalam kehidupan. Seolah mereka tidak bisa melewati rintangan yang satu ini sehingga hal ini menimbulkan stress bagi dirinya sendiri.

2. Timbulnya Frustasi
 
Beberapa orang ada yang mencoba bisa menangkis masalah besar. Sayangnya kadang masalah besar ini selalu berimbas pada masalah besar lainnya. Akibatnya orang  yang tidak tahan akan merasa hal masalah bertubi-tubi sebagai sesuatu yang ditakuti. Akibatnya orang tersebut akan merasa frustasi.

3. Tekanan Bertubi-tubi
 
Penyebab hadirnya stress lainnya adalah tekanan yang bertubi-tubi. Tekanan yang terus berdatangan acapkali mengganggu jiwa. Tekanan ini biasanya  berhubungan dengan suatu tanggung jawab besar yang tidak mampu diemban. Jangankan dipertanggungjawabkan, ujung-ujungnya stress yang datang.

4. Adanya Konflik
 
Konflik pun bisa memicu stress. Konflik di sini bisa berupa perselisihan dengan orang lain. Ataupun konflik yang menyangkut perselisihan dalam diri sendiri. Perselisihan antara dua keinginan, perselisihan mencari sebuah keputusan yang bukan berujung pada solusi tetapi pada stress yang menghampiri diri.

Penyakit Jiwa dalam Al-Quran

Demikianlah beberapa pemicu stress yang umum terjadi pada diri manusia. Sebuah sumber yang menjadi penyakit kejiwaan. Sumber dari segala jiwa yang sesat. 

Namun sumber itu bisa terobati dan dapat dihilangkan dengan penyembuhan penyakit kejiwaan dalam Al-Quran. Bahkan penyakit kejiwaan dalam Al-Quran ini sudah tersurat dalam surat Yunus ayat 57.
 
Dalam surat tersebut termaktub isi yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang datang pada manusia adalah pelajaran dan ujian.

Namun Tuhan pun mendatangkan “penyembuh” sebagai sarana memperbaiki jiwa dan hati yang tersesat karena ujian yang datang. Hanya orang-orang yang senantiasa mendekatkan diri pada Tuhanlah yang akan sembuh dari penyakit ini,
 
Penyakit kejiwaan dalam Al-Quran juga dibahas dalam surat lainnya. Dalam surat Asy-Syu’arâ` ayat 78-80 misalnya. Dalam ayat ini dibahas bahwa segala sesuatu yang datang baik berupa kesehatan dan penyakit adalah dari-Nya. Dan penyakit itu datang karena Tuhan juga menurunkan obatnya. 

Dalam surat dan ayat lainnya, (Al-Isrâ` 17: 82) juga dikemukakan pendapat bahwa pada dasarnya Al-Quran adalah penyembuh paling ampuh dalam mengobati berbagai macam penyakit dalam diri dan jiwa manusia.
 
Dari uraian ini dapat disimpulkan, bahwa pada dasarnya stress yang mengakibatkan adanya penyakit kejiwaan dapat dengan mudah disembuhkan. Penyembuhan itu sendiri adalah mendekatkan diri dengan Tuhan seperti yang sudah diungkapkan. Namun ada juga langkah yang lebih spesifik yaitu membaca Al-Quran.
 
Selain mendekatkan diri dengan  cara berdoa pada Tuhan, membaca kitab suci juga merupakan langkah yang lebih baik. Hal ini karena membaca Al-Quran merupakan upaya pendekatan yang paling tepat kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Selain membaca Al-Quran, Tahajud dan Dzikir juga merupakan cara yang ampuh dalam menghadapi datangnya penyakit jiwa berupa stress ini.
 
Demikianlah penjelasan tentang stress dan  penyakit kejiwaan dalam Al-Quran. Semoga dengan adanya informasi ini, pembaca bisa mengenal lebih dekat lagi tentang masalah penyakit kejiwaan yang pada dasarnya bisa diobati dengan terus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Mas Pujakusuma
Mas Pujakusuma "Visi Tanpa Eksekusi Adalah Halusinasi" - Thomas Alva Edison

Posting Komentar untuk "Stres dan Penyakit Kejiwaan dalam Al-Quran"